Channel 12

Berita, Politik, Tragedi, Hiburan, Kata Mutiara, Buku, Sport, kuliner, Gaya, Desain, Busana, Jawaban.

Channel 12

Informasih terbaru

Alun-alun Lamongan Jadi Ajang Bercinta.


Kota-kota di Indonesia, termasuk Lamongan, umumnya memiliki persoalan dengan ruang publiknya, dari persoalan parkir, PKL, kemacetan lalu lintas, ketertiban sampai kekumuhan. Ruang publik sendiri berarti ruang dimana setiap orang berhak datang dan menggunakannya tanpa membedakan tingkat/kelas ekonomi dan sosial seseorang, sehingga siapapun berhak menggunakannya tanpa terkecuali. Namun demikian, setiap orang yang memanfaatkan wajib ikut menjaga dan memeliharanya, seperti menjaga kebersihan, kemanan, ketertiban dan kenyamanan, dan tidak merusak fasilitas yang ada.
Alun-alun merupakan salah satu ruang publik. Alun-alun di kota Lamongan sendiri juga telah menjadi ruang publik yang istimewa. Menjadi semakin istimewa karena kemudian dilengkapi dengan fasilitas bermain anak-anak. Belum lagi ketika malam hari, alun-alun semakin menjadi magnet wisata dengan keberadaan sepeda-sepeda yang dihiasi dengan lampu-lampu yang bisa disewa dengan harga Rp. 10.000 sampai dengan Rp. 25.000 untuk satu jam mengelilingi alun-alun. Berbagai tempat makan juga tersedia disini, angkringan kaki lima, jagung bakar, warung kopi, mi ayam, pecel lele dan sebagainya. Kehidupan alun-alun Lamongan dimulai pagi hari terutama untuk aktivitas olahraga, siang hari kawasan alun-alun Lamongan betul-betul panas walau panas pasangan kekasih masih bisa bermesraan. kemudian akan menggeliat lagi di sore hari, ketika sore hari alun-alun selatan kebanyakan dipenuhi oleh pengunjung yang sebagian besar anak-anak untuk sekedar bermain bola, menonton pertandingan dan sebagainya, sampai petang menjelang.
Namun jangan tanya ketika hari mulai gelap, alun-alun Lamongan mendadak menjadi menjadi ajang berkencan oleh pasangan anak-anak muda (kalau tidak mau dibilang bermesraan) bagi mereka, suatu fenomena yang sangat kontras dengan peristiwa sebelumnya, dari suasana dan suara hiruk pikuk anak-anak, menjadi suasana yang remang-remang dan asyik masyuk.
Di sepanjang jalan di sekeling alun-alun dapat dengan mudah dijumpai pasangan anak-anak muda yang asyik dengan diri mereka sendiri, tanpa memperdulikan bahwa apa yang mereka lakukan tersebut jauh dari nilai-nilai sosial yang berlaku di masyarakat, konon katanya, dunia hanya milik mereka berdua. Bahkan para pengguna jalan di seputar alun-alun Lamongan ini sampai pada tahapan ”risih” menyaksikan pemandangan seperti ini. Apalagi jumlah pasangan ini mencapai puluhan, suatu jumlah yang cukup fantastis.
Kegiatan yang tidak etis ini menjadi semakin sempurna walau dengan keberadaan para pedagang makanan dan minuman dengan tenda-tenda yang menggunakan penerangan terang. Para pasangan sambil memesan makanan atau minuman, lalu di bawa di tempat yang agak-agak gelap, asyik kan?
Fenomena ini menjadi salah satu bukti bahwa ruang publik kadang-kadang mengalami pemaknaan yang keliru, dimana orang sering beranggapan bahwa ruang publik adalah ruang yang bebas diakses siapapun dengan tujuan apapun, tanpa memperhatikan kepentingan-kepentingan yang lain, melanggar norma atau peraturan sekalipun. Dalam situasi seperti ini, yang paling mungkin diandalkan adalah adanya kontrol masyarakat terhadap segala aktivitas di lingkungannya, juga terhadap dampak-dampak yang mungkin akan muncul dari kegiatan-kegiatan yang berkonotasi negatif seperti di atas. Bukan tidak mungkin ajang mesum di alun-alun selatan akan terus berlanjut, atau bisa juga muncul hal-hal yang tidak diinginkan dan situasinya menjadi lebih buruk, sehingga menambah parah konotasi negatif yang hampir melekat saat ini terhadap alun-alun Lamongan.
Perlu diingat pula bahwa kota Lamongan memiliki nilai historis yang tidak boleh diabaikan, sebagai salah satu kota santri atau kota wali. Dengan demikian, alun-alun yang dekat Masjid Agung ini memiliki kesakralan yang tinggi, dan sebaiknya kesakralan ini tidak dikotori dengan kegiatan-kegiatan negatif, yaitu menjadi ajang mesum bagi pasangan muda-mudi untuk berkencan.(Fai)

Share this article :
 

+ komentar + 2 komentar

9 November 2012 pukul 22.58

keren gan

Kunjungi Blog : http://christian-xp.blogspot.com/

Kunjungi Blog : http://christian-xp.blogspot.com/

Kunjungi Blog : http://christian-xp.blogspot.com/

Kunjungi Blog : http://christian-xp.blogspot.com/

Kunjungi Blog : http://christian-xp.blogspot.com/

3 November 2014 pukul 18.06

Kemungkinan terjadinya vandalisme slh satu faktor utamanya si desain pd pembangunannya.
Sperertinya si gitu

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Channel 12 - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger