Lamongan - Aksi puluhan mahasiswa yang tergabung
dalam Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Lamongan masih terus
berlanjut. Aksi yang memprotes mobil dinas (Mobdin) anggota dewan sebesar Rp
5,4 M. dianggap mahasiswa sebagai
pemborosan anggaran.
Dalam aksinya di depan Kantor DPRD Lamongan, seorang mahasiswa,” kita harus memeriksakan anggota dewan karena mereka mulai tidak waras, seharusnya mereka tidak meminta mobil dinas. Setelah 2012 melalui PAK mereka sudah mendapatkan 13 mobil baru haruskah 2013 mereka meminta tambahan 33 mobil baru. Dewan Lamongan tak ubahnya seperti Israel dan yahudi yang hari ini menindas palestina” Ucap pendemo.
Demo lanjutan mahasiswa PMII lamongan ini merupakan tindak lanjut dari aksi kemarin. Pasalnya, mahasiswa tidak ditemui anggota dewan dalam menyampaikan aspirasinya.
Dalam aksinya di depan Kantor DPRD Lamongan, seorang mahasiswa,” kita harus memeriksakan anggota dewan karena mereka mulai tidak waras, seharusnya mereka tidak meminta mobil dinas. Setelah 2012 melalui PAK mereka sudah mendapatkan 13 mobil baru haruskah 2013 mereka meminta tambahan 33 mobil baru. Dewan Lamongan tak ubahnya seperti Israel dan yahudi yang hari ini menindas palestina” Ucap pendemo.
Demo lanjutan mahasiswa PMII lamongan ini merupakan tindak lanjut dari aksi kemarin. Pasalnya, mahasiswa tidak ditemui anggota dewan dalam menyampaikan aspirasinya.
Akhirnya mereka ditemui anggota dewan di ruangan
rapat komisi A, pertanyaan mahasiswa “ Untuk mobdin para anggota dewan belum
saatnya sebelum memberikan kesejahteraan rakyat, yang ke 2. ternyata dari aksi kemarin kualitas pagar
kurang baik padahal anggaran untuk pembagunan begitu besar menelan biaya 29,5
milyar, masak pagar baru kita sentuh sudah roboh, patah semua. Paving juga
begitu. Saya harapkan kepolisian segera diperiksa gedung yang dibangun belum 1 tahun diresmikan sudah rusak” ucap
Benu korlap aksi.
Korlap aksi demo mahasiswa PMII Lamongan mengatakan, aksi kedua kali ini dilakukan karena aspirasinya tidak ditanggapi oleh anggota dewan DPRD Lamongan. "Kami akan terus melakukan aksi sampai anggota DPRD Lamongan mensetujui tidak akan meminta mobil baru," katanya saat berorasi, Rabu (21/11/2012).
Korlap aksi demo mahasiswa PMII Lamongan mengatakan, aksi kedua kali ini dilakukan karena aspirasinya tidak ditanggapi oleh anggota dewan DPRD Lamongan. "Kami akan terus melakukan aksi sampai anggota DPRD Lamongan mensetujui tidak akan meminta mobil baru," katanya saat berorasi, Rabu (21/11/2012).
Waktu menemui mahasiswa yang berdemo di depan kantor
DPRD “Saya disini menaruhkan nyawa saya dan saya berjanji siap mati jika mobil
dinas terealisai” ucap Sa’im wakil anggota Dewan.
Menyikapi hal ini, seorang wakil anggota dewan Sa’im
menyatakan persoalan mobdin tersebut seharusnya ditanyakan ke bupati karena
sudah ada Perbup-nya. "Semestinya mahasiswa juga harus ke bupati juga
karena sudah disetujui lewat Perbupa, terkait mobdin ini bagian proses
demokrasi " tuturnya.
Usai ditemui anggota DPRD Lamongan, para pendemo membubarkan
diri. Disela-sela membubaran mahasiswa ketua Korlap aksi benu kehilangan HP
Blackbarry waktu berdialog dengan dewan di ruangan komisi A, (memperjuangkan
rakyat HP Blackbarry lenyap). [Fai]
Posting Komentar