Tragedi Sampang Butuh Ketegasan
Selasa, 28 Agustus 2012
KERUSUHAN di Sampang, Madura, penyerangan dan pembakaran rumah hingga
menimbulkan korban tewas yang dialami warga Syiah, sungguh
memprihatinkan. Tragedi di wilayah Jawa Timur itu pantas membuat siapa
pun bertanya, ke mana saja aparat keamanan? Tidak berlebihan pula jika
penyerangan yang dilakukan sesama warga namun berlainan kelompok itu
dinilai sebagai kegagalan pemerintah melindungi rakyat.
Apa yang terjadi di Dusun Nanggernang, Desa Karang Gayam, Sampang,
Madura, tidak bisa dianggap selesai, dengan alasan aparat kecolongan.
Tidak boleh pula diakhiri hanya dengan membangun kembali rumah-rumah
warga yang dibakar. Pemerintah harus menuntaskan pertikaian yang
terjadi. Itu memang tidak mudah, tapi harus diupayakan jika tidak ingin
peristiwa serupa terulang. Seperti dikatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada pers
usai memimpin rapat terbatas kabinet di Kantor Presiden, Senin (27/8)
siang, kejadian Minggu (26/8) di Sampang harus disikapi penegak hukum
dengan tegas dan adil. Tragedi yang berakibat tewasnya seorang warga
Syiah itu harus diselesaikan tuntas.Jangan sampai kejadian Sampang justru dimanfaatkan pihak tertentu, baik
perseorangan maupun kelompok, menangguk di air keruh demi kepentingan
mereka. Jangan beri peluang bagi siapa pun "menari" di atas penderitaan
orang lain, termasuk mengadu domba atas nama agama.Sudah menjadi kebiasaan di negeri ini, banyak orang merasa ahli, merasa
berhak bicara, merasa perlu didengar atas suatu kasus, termasuk
pertikaian antara masyarakat. Padahal sejatinya mereka memanfaatkan
moment untuk menarik perhatian, atau dalam upaya memengaruhi opini
masyarakat agar mendukung rencananya.Karena itu, seperti diminta Presiden SBY, jajaran pemerintah-menteri
terkait hingga aparat keamanan-wajib mengambil langkah cepat dan tepat.
Kasus Sampang harus dihadapi dengan tegas dan adil, tanpa memolitisasi
agama. Tegakkan hukum sebagaimana mestinya. Jatuhkan hukuman berat
kepada yang melakukan kesalahan berat, jangan sampai ada yang lolos. Apa yang terjadi di Sampang memang sangat kompleks. Jika penanganannya
tidak tuntas, peristiwa itu dapat terulang, seperti terjadi di beberapa
daerah lain. Jangan biarkan tragedi Sampang dimanfaatkan pihak mana pun
untuk keuntungan mereka, dengan tetap "memelihara" terjadi pertikaian
antar warga di wilayah tersebut.Peran intelijen-baik yang ada di kepolisian maupun teritorial TNI-harus
dimaksimalkan. Badan Itelijen Nasional (BIN) dituntut lebih mempertajam
kemampuan terkait soal keamanan masyarakat. Intelijen dituntut
memiliki kemampuan mendeteksi secara dini dan akurat, sehingga tragedi
seperti di Sampang dan tempat-tempat lainnya dapat dicegah.
Yang lebih penting lagi, Presiden SBY harus memberi contoh kepada
jajarannya di kabinet dan kepada para penegak hukum. Sesuatu yang
berkaitan dengan nasib bangsa dan negara perlu dihadapi dengan penuh
tanggung jawab dan tegas. Kecepatan bertindak sangat menentukan berhasil
tidaknya suatu keinginan penyelesaian. Jangan mulai segala sesuatunya
dengan keraguan.***
|
Posting Komentar