Channel 12

Berita, Politik, Tragedi, Hiburan, Kata Mutiara, Buku, Sport, kuliner, Gaya, Desain, Busana, Jawaban.

Channel 12

Informasih terbaru

Riwayat Sang Nabi


IBRAHIM 

Untuk Nabi yang sama dari sudut pandang Agama Yahudi & Kristen, lihat Abraham.
Untuk Surah, lihat Surah Ibrahim.
Ibrahim (Bahasa Arab إبراهيم ) (sekitar 1997-1822 SM) merupakan nabi dalam agama Samawi. Ia mendapat gelar dari Allah dengan gelar Khalil Allah (Sahabat Allah). Selain itu ia bersama anaknya, Ismail terkenal sebagai pengasas Kaabah. Ia diangkat menjadi nabi sekitar pada tahun 1900 SM, diutus untuk kaum Kaldān yang terletak di kota Ur, negeri yang disebut kini sebagai Iraq. Ibrahim dianggap sebagai salah satu nabi Ulul azmi. 
 Genealogi
 Ibrahim bin Azzar bin Tahur bin Sarush bin Ra'uf bin Falish bin Tabir bin Shaleh bin Arfakhsad bin Syam bin Nuh. Ia dilahirkan di sebuah tempat bernama Faddam, A'ram, yang terletak di dalam kawasan kerajaan Babilonia. Kemudian ia memiliki 2 orang putra yang dikemudian hari menjadi seorang nabi pula, yaitu Ismail dan Ishaq. Sedangkan Yaqub adalah cucu dari Ibrahim. 
 Para istri Ibrahim
Ketika Sarah ditawan Fir’aun untuk dijadikan selir, Allah memberikan pertolongan kepada Sarah sehingga Fir’aun merasa takut, dan gagal menjadikan Sarah sebagai selirnya. Karena gagal menjadikan Sarah sebagai selir, Fir’aun hendak menjadikan Sarah sebagai budak Hajar. Namun, pada akhirnya Hajar pun dihadiahkan kepada Ibrahim setelah sebelumnya Sarah diserahkan kepadanya. Menurut kitab Qishashul Anbiya karya Ibnu Katsir, Hajar adalah seorang putri bangsa Qibthi (Mesir).
Masih dalam buku berjudul Qishashul Anbiya, disebutkan bahwa istri Ibrahim yang terkenal hanya dua, sementara masih ada dua lainnya yang kurang terkenal. Daftar lengkapnya adalah:
Dari Qanthura binti Yaqthan lahir enam orang anak, yakni Madyan, Zamran, Saraj, Yaqsyan, Nasyaq, dan yang keenam belum sempat diberi nama. Dari Hajun binti Amin lahir lima orang anak, yakni Kisan, Sauraj, Amim, Luthan, dan Nafis
 Isma'il 
Ismail (Bahasa Arab إسماعيل ) (sekitar 1911-1779 SM) adalah seorang nabi dalam kepercayaan agama samawi. Ismail adalah putera dari Ibrahim dan Hajar, kakak kandung dari Ishaq. Ia dianggkap menjadi nabi pada tahun 1850 SM. Ia tinggal di Amaliq dan berdakwah untuk Qabilah Yaman, Mekkah. Namanya disebutkan sebanyak 12 kali dalam Al-Quran. Ia meninggal pada tahun 1779 SM di Mekkah. Secara tradisional ia dianggap sebagai Bapak Bangsa Arab. 
Genealogi
Ismail bin Ibrahim menikah dengan Umara binti Yasar bin Aqil kemudian diceraikan lalu menikah lagi dengan Sayiida binti Mazaz bin Umru. Pernikahan dengan Meriba dan Malchut, diketahui memiliki sejumlah anak dan hanya ada seorang anak wanita yang bernama Bashemath.
Meriba
Malchut
 Qushay bin Kilab

Leluhur

Leluhur dari Qushay ke atas adalah Kilab, Ka'ab, Lu'ai, Ghalib, Fihr, Malik, Nazar, Kinanah, Khuzamah, Mudrikah, Ilyas, Mazar, Nazar, Ma'ad bin Adnan. Menurut beberapa riwayat Adnan adalah anak dari Nabi Ismail dimana ia merupakan anak pertama dari Nabi Ibrahim.
Selain itu beberapa sejarawan menyatakan bahwa, nama asli dari Qushay adalah Fahr, anak dari Malik, Madar, Kananah, Khuzaimah, Mudrikah, Ilyas, Mazar, Nazar, Ma`ad, Adnan, Ismail, Ibrahim, Sam, Nuh 
 Keluarga
 Ayah Qushay yang bernama Kilab menikah dengan Fatimah, mereka memiliki dua orang putra yaitu Qushay sendiri dan Zuhrah bin Kilab. Ayah Qushay meninggal pada saat Qushay masih kecil, kemudian Ibu Qushay menikah dengan Rabi'ah dan ikut ke Suriah. Karena timbul perselisihan antara Qushay dengan suku Rabi'ah, maka Qushay kembali ke Mekkah.
Di Mekkah, Qushay menikahi anak perempuan dari Hulayl, pemimpin dari Bani Khuza'ah. Hulayl mengganggap Qushay seperti anaknya sendiri—sesuatu hal yang tidak lazim pada bangsa Arab masa itu. Setelah Hulayl meninggal, ditetapkan bahwa Qushay menggantikan mertuanya menjadi pimpinan Mekkah dan penjaga Ka'bah.
Sejak itu Qushay membawa anggota Quraish yang merupakan keluarga terdekatnya untuk tinggal di Mekkah, dekat dengan Ka'bah. Diantaranya adalah Zuhrah, saudaranya; Taym, pamannya; Makhzum, anak pamannya yang lain. Mereka ini dan keturunannya kemudian dikenal sebagai kaum Quraish Lembah, sementara sanak Qushay yang tinggal lebih jauh dari Mekkah dikenal sebagai Quraish Pinggiran. Qushay memerintah mereka bagaikan raja dengan kekuasaan yang tidak tertandingi. Mereka membayarnya setiap tahun dengan domba, sehingga dia dapat menyediakan makanan untuk jamaah haji yang tak mampu. Dan kemudian ia memerintahkan kepada penduduk yang tadinya hanya menggunakan tenda, untuk membuat rumah secara permanen setelah membangun sebuah pusat pertemuan umum di dekat Ka'bah yang bernama Dar an-Nadwah atau Rumah Majelis.

Keturunan

Qushay memiliki 4 orang putera, yang lain menyebut ia memiliki 2 orang putera. Anak yang tertua adalah 'Abd al-Dâr yang kemudian menurunkan Bani 'Abd al-Dâr. Anaknya yang lain adalah 'Abd al-Manâf yang menurunkan Bani 'Abd al-Manâf. Satu lagi puteranya yang diketahui adalah 'Abd al-'Uzza yang menurunkan Bani Asad
  Abdulmanaf bin Qushay
'Abdulmanâf bin Qushay (Bahasa Arab: عبد اﻠمناف بن قصي) atau Abdulmanaf adalah pendiri dari Bani Abdulmanaf. Ayahnya adalah Qushay. Nama aslinya adalah Mughirah bergelar Qamar al-Bathha (bulan Bathha). Menurut riwayat ia sangat saleh, suka mengajak orang kepada kebajikan, ramah dan memelihara hubungan yang sangat baik dengan kaum kerabatnya. Nama Abdul Manaf sendiri sebenarnya berarti Abdi dari Manaf.
Walaupun sangat terhormat di masyarakat, dia tidak pernah menyaingi kakaknya—'Abduddâr—dalam urusan jabatan yang berhubungan dengan Ka'bah.
 Dari silsilah di atas dapat diketahui bahwa 'Abdulmanâf memiliki 4 orang anak, yaitu:
  1. Hâsyim — yang menurunkan Bani Hâsyim,
  2. 'Abdusysyams — yang menurunkan Bani Abduasysyams,
  3. Muththalib — yang menurunkan Bani Muththalib,
  4. Naufal — yang menurunkan Bani Naufal.
Tiga orang pertama merupakan saudara kandung, sedangkan Naufal merupakan saudara lain ibu.
Salah satu poin khusus tentang keturunan 'Abd al-Manâf, yang terpantul dalam pekikan perang dan kesusastraan Arab, ialah bahwa mereka mati di tempat-tempat yang berlainan: Hâsyim di Gaza, Palestina; 'Abdusysyams di Mekkah; Muththalib di Yaman; dan Naufal di Iraq.
 Syaibah bin Hasyim
 Syaibah bin Hâsyim (lahir 497578) lebih dikenal dengan nama Abdul Muththalib atau 'Abd al-Muththalib( artinya budak/hamba Muththalib) sejak ia dibesarkan oleh pamannya Muththalib. Suatu ketika Muththalib bepergian dengan hewan tunggangan sambil memboncengi Syaibah. Masyarakat yang melihatnya mengira yang diboncengi Muththalib adalah budaknya. Sejak itu Syaibah dipanggil dengan sebutan Abdul Muththalib.
Ia merupakan kakek dari Nabi Muhammad dan Ali. Ia sebagai pemimpin kaum Quraisy, sempat bertemu dan berbicara dengan Abrahah, seorang penguasa dari Yaman yang ingin menghancurkan Ka'bah.
  Abdullah bin Syaibah
 Abdullāh bin Syaibah atau lebih dikenal dengan Abdullah bin Abdul-Muththalib (Bahasa Arab: عبدالله بن عبد المطلب) (545-570) adalah ayah dari Muhammad, Nabi Islam. Ia anak Abdul-Muththalib. Ia meninggal di perjalanan kafilah antara Mekkah dan Madinah. Saat ia meninggal Muhammad masih dalam kandungan ibunya Aminah.
Silsilah lengkapnya adalah:
عبدالله بن عبد المطلب ابن هاشم بن عبد مناف بن قصي بن كلاب بن مرة بن كعب بن لؤي بن غالب ابن فهر بن مالك بن النضر بن كنانة بن خزيمة بن مدركة بن الياس بن مضر بن نزار بن معد بن عدنان
Dalam huruf latin, 'Abdullah bin 'Abdul-Muththalib bin Hasyim (Amr) bin Abdul Manaf (al-Mughira) bin Qushay (Zaid) bin Kilab bin Murrah bin Ka`b bin Lu'ay bin Ghalib bin Fihr (Quraish) bin Malik bin an-Nadr (Qais) bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah (Amir) bin Ilyas bin Mudar bin Nizar bin Ma`ad bin Adnan
  Muhammad
Muhammad bin Abdullah (Arab: محمد بن عبد اللهMuḥammad; diucapkan Muhammad . 570/571 Mekah[مَكَةَ ]/[ مَكَهْ ] – 8 Juni, 632 Medinah), adalah pembawa ajaran Islam, dan diyakini oleh umat Muslim sebagai Nabi dan (Rasul) yang terakhir. Menurut sirah (biografi) yang tercatat tentang Muhammad, ia disebutkan lahir sekitar 20 April 570/ 571, di Mekkah (Makkah) dan wafat pada 8 Juni 632 di Madinah pada usia 63 tahun. Kedua kota tersebut terletak di daerah Hejaz (Arab Saudi saat ini). Beliau haram digambarkan dalam bentuk patung ataupun gambar ilustrasi.
Michael H. Hart dalam bukunya The 100 menilai Muhammad sebagai tokoh paling berpengaruh sepanjang sejarah manusia. Menurut Hart, Muhammad adalah satu-satunya orang yang berhasil meraih keberhasilan luar biasa baik dalam hal spiritual maupun kemasyarakatan. Hart mencatat bahwa Muhammad mampu mengelola bangsa yang awalnya egoistis, barbar, terbelakang dan terpecah belah oleh sentimen kesukuan, menjadi bangsa yang maju dalam bidang ekonomi, kebudayaan dan kemiliteran dan bahkan sanggup mengalahkan pasukan Romawi yang saat itu merupakan kekuatan militer terdepan di dunia.
"Muhammad" secara bahasa berasal dari akar kata semitik 'H-M-D' yang dalam bahasa Arab berarti "dia yang terpuji". Selain itu di dalam salah satu ayat Al-Quran, Muhammad dipanggil dengan nama "Ahmad" (أحمد), yang dalam bahasa Arab juga berarti "terpuji".
 Etimologi
 Sebelum masa kenabian, Muhammad mendapatkan dua julukan dari suku Quraisy (suku terbesar di Mekkah yang juga suku dari Muhammad) yaitu Al-Amiin yang artinya "orang yang dapat dipercaya" dan As-Saadiq yang artinya "yang benar". Setelah masa kenabian para sahabatnya memanggilnya dengan gelar Rasul Allāh (رسول الله), kemudian menambahkan kalimat Shalallaahu 'Alayhi Wasallam (صلى الله عليه و سلم, yang berarti "semoga Allah memberi kebahagiaan dan keselamatan kepadanya"; sering disingkat "S.A.W" atau "SAW") setelah namanya.
Muhammad juga mendapatkan julukan Abu al-Qasim yang berarti "bapak Qasim", karena Muhammad pernah memiliki anak lelaki yang bernama Qasim, tetapi ia meninggal dunia sebelum mencapai usia dewasa.
   Genealogi
 Silsilah Muhammad dari kedua orang tuanya kembali ke Kilab bin Murrah bin Ka'b bin Lu'ay bin Ghalib bin Fihr (Quraish) bin Malik bin an-Nadr (Qais) bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah (Amir) bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma`ad bin Adnan. Adnan merupakan keturunan laki-laki ke tujuh dari Ismail bin Ibrahim, yaitu keturunan Sam bin Nuh. Muhammad lahir di hari Senin, 12 Rabi’ul Awal tahun 571 Masehi (lebih dikenal sebagai Tahun Gajah).
Lebih lengkap silsilahnya dari Muhammad hingga Adam adalah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Mutthalib bin Hasyim bin Abdul Manaf bin Quraisy bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib bin Fihr (Quraisy) bin Malik bin Nadhr bin Kinanah bin Khuzayma bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma'ad bin Adnan bin Udad bin al-Muqawwam bin Nahur bin Tayrah bin Ya'rub bin Yasyjub bin Nabit bin Ismail bin Ibrahim bin Tarih (Azar) bin Nahur bin Saru’ bin Ra’u bin Falikh bin Aybir bin Syalikh bin Arfakhsyad bin Sam bin Nuh bin Lamikh bin Mutusyalikh bin Akhnukh bin Yarda bin Mahlil bin Qinan bin Yanish bin Syits bin Adam.
Nasab ini disebutkan oleh Muhammad bin Ishak bin Yasar al-Madani di salah satu riwayatnya. Nasab Rasulullah sampai Adnan disepakati oleh para ulama, sedangkan setelah Adnan terjadi perbedaan pendapat. Maksud dari Quraisy adalah putra Fihr bin Malik atau an-Nadhr bin Kinanah
  Fatimah az-Zahra
Fatimah binti Muhammad (606/614 - 632) atau lebih dikenal dengan Fatimah az-Zahra (Fatimah yang selalu berseri) (Bahasa Arab: فاطمة الزهراء) putri bungsu Nabi Muhammad dari perkawinannya dengan istri pertamanya, Khadijah.

Kelahiran & Kematian

Fatimah dilahirkan pada hari Jumat, 20 Jumadil akhir di Mekkah, tahun kelima setelah kerasulan Nabi Muhammad, atau sekitar tahun 614 M (menurut tradisi Syi'ah) atau tahun 606 M (menurut Sunni). Tempat beliau dilahirkan ialah di rumah ayah dan ibunya. Ia AH wafat pada tahun ke-11 Hijriyah, enam bulan setelah wafatnya Rasulullah, dan dimakamkan secara rahasia di Pemakaman Baqi', Madinah.
Mereka yang mengaku muslim dan bahkan sahabat Nabi SAW, terlibat konspirasi jahat dalam penzaliman keluarga suci Ahlul Bait As. Ini semua tidak lepas dari efek pertemuan Saqifah yang memaksakan Abu Bakar diangkat sebagai Khalifah. Korban pertama dari kekejian itu adalah, Sayyidah Fatimah Az Zahra As. Tepatnya, 75 hari setelah wafat Ayahanda tercinta, Az Zahra, pergi meninggalkan kesedihan bagi keluarga Nabi dan pengikutnya. Putri suci dan belahan hati Nabi, menuai kematian tragis dalam usianya yang masih muda, 18 tahun.
Tepat, 14 Jumadil’Ula 11 hijriah (632 M), jenazah suci Az Zahra As dimakamkan di tengah kegelapan malam. Imam Ali As dan kedua putranya—Alhusein dan Alhasan—serta beberapa sahabat terdekat, secara sembunyi-sembunyi menguburkan jenazah putri Muhammad SAW. Kejadian itu sungguh menyedihkan dan hingga kini masih meninggalkan misteri dalam sejarah Islam.
Kematiaan Az Zahra jelas membuat kita bertanya: Apa yang menyebabkan Az Zahra meninggal dalam usia yang begitu muda? Mengapa Ia dimakamkan secara tersembunyi, hanya dihadiri oleh keluarga dan beberapa sahabat Nabi serta dilakukan di waktu malam. Bukankan Ia meninggal lebih dulu dari Abu Bakar dan Umar Bin Khatab, namun mengapa Ia tidak dimakamkan di samping kuburan Ayahanda, Baginda Nabi SAW?
Az Zahra As adalah satu dari empat wanita suci dan mulia yang disebutkan dalam Al Qur’an. “Sesungguhnya kami mengkaruniakan kamu Kautsar. Maka sembahyanglah (Sholat Aidil Adha) dan korbanilah demi Tuhan Mu.” (Surah Mubarak Kautsar, Ayat 1-2) “Kautsar” memiliki makna “kebaikan dan keberkahan yang banyak”. Para ulama Ahlul Bait menegaskan bahwa “Kautsar” adalah kewujudan suci Fatimah Zahra As. Ayat ini merujuk kepada peristiwa ketika Rasullah SAW diftnah dan dilecehkan sebagai orang yang terputus keturunannya. Sehingga turunlah ayat tersebut, “…Kami karuniakan kamu kautsar”. (baca)
“Kautsar” atau tepatnya Fatimah Zahra As adalah jawaban Allah SWT atas jaminan kelangsungan keturunan Rasullah SAW. Sebuah anugerah dari awal keturunan Ahlul Bait yang tidak dimiliki oleh para Nabi dan ummat manusia lainnya di muka bumi. Fatimah az-Zahra As adalah wanita agung sepanjang masa yang mewarnai kehidupannya dengan kesucian, kesederhanaan, pengabdian, perjuangan dan pengorbanan. Ia adalah gambaran wanita berahlak mulia, lembut dan penyayang. Siapapun yang menyelam di lautan kehidupan Ummu Abiha, akan menemukan kemilau mutiara kenabian yang menyimpan cahaya cinta dan keagungan Allah SWT.

Pernikahan

Ketika usianya beranjak dewasa, Fatimah Az-Zahra dipersunting oleh salah satu sepupu, sahabat sekaligus orang kepercayaan Rasulullah, Ali bin Abi Thalib.

Keturunan

Dari pernikahannya dengan Ali bin Abi Thalib, Fatimah Az Zahra memiliki 5 anak, 3 putra dan 2 putri. 3 putra yaitu Hasan, Husain, dan Muhsin. Sedangkan yang putri yaitu Zainab dan Ummu Kulsum. Hasan dan Husain sangat disayangi oleh Rasulullah Shalallahu Alaihi Waalihi Wassalam.

Kesayangan ayahnya

Fatimah Az-Zahra tumbuh menjadi seorang gadis yang tidak hanya merupakan putri dari Rasulullah, namun juga mampu menjadi salah satu orang kepercayaan ayahnya pada masa Beliau. Fatimah Az-Zahra memiliki kepribadian yang sabar,dan penyayang karena dan tidak pernah melihat atau dilihat lelaki yang bukan mahromnya. Rasullullah sering sekali menyebutkan nama Fatimah, salah satunya adalah ketika Rasulullah pernah berkata " Fatimah merupakan bidadari yang menyerupai manusia".

Share this article :
 

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Channel 12 - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger